August 2010 - Ngobril

Monday, 30 August 2010

Curhat Seorang Anak

Duniaku adalah dunia yang penuh warna. Sebuah dunia dimana yang ada hanya keceriaan, canda tawa, keluguan, kejujuran tanpa sebuah tendensi yang ambisius. Duniaku merupakan arena bermain tanpa memandang warna kulit, suku, kaya, miskin, pintar, bodoh. Masa bodoh akan hal itu, yang ada hanyalah bagaimana kami bisa bermain dengan puas

Khayalan tingkat tinggi, hanya itulah isi duniaku. Imaji duniaku begitu sederhana, namun kadang imaji ini mengelantur sampai memasuki dunia khayal. Dengan khayalan tingkat tinggi itu pula, duniaku penuh dengan dongeng yang senantiasa menemani ketika mau berangkat tidur. Entah dongeng yang sedih, lucu ataupun gembira. Dan khayalan tingkat tinggi ini pula bisa melahirkan lagu-lagu yang sesuai dengan duniaku.

Saat ini khayalan itu hilang sirna entah kemana. Seiring dengan hilangnya khayalan itu, hilang pula dongeng dan lagu-lagu yang sesuai dengan duniaku. Hak-hakku untuk mendapatkan nyanyian-nyanyian itu terampas sudah. Demi kepentingan bisnis semata, hak kami selaku anak dikorbankan. Acara televisi yang dulu menyiarkan lagu-laguku kini tiada lagi. Televis yang pernah membuat terkenal para anak kecil yang pandai menyanyi kini tiada lagi. Duniaku yang penuh warna, dunia yang pernah melahirkan para penyanyi cilik seperti Chicha Koeswoyo, Hana Pertiwi, Ira Maya Sopha, Adi Bing Slamet, Julius Sitanggang, miesye, Puput Melati, Trio Kwek Kwek, Melisa, dan masih banyak yang lain.

Duniaku telah lain. Suatu ajang mencari bakat penyanyi cilik ..ternyata sangat jauh berbeda. Lagu yang dibawakan seharusnya lagu yang sesuai dengan duniaku, namun dalam kenyataannya para penyanyi cilik tersebut membawakan lagu-lagu dunia dewasa. Seharusnya ajang itu mewajibkan semau penyanyi itu untuk membawakan lagu-lagu yang sesuai dengan duniaku.. tapi hal itu tidak dilakukan. Hanya karena kepentingan bisnis yang lebih diutamakan hak-hakku jadi terampas.

Kemanakah hati nurani para pencipta lagu, kenapa engkau tidak lagi menciptakan lagu yang pas dengan duniaku???
Para produser pergi kenapa engkau tega meninggalkan duniaku ini???
Para pemilik layar kaca, acara yang sesuai dengan duniaku kau sembunyikan dimana???

Akhirnya hanya satu permohonanku untuk para pencipta lagu, para produser, para pemilik layar kaca bukalah hati nuranimu untuk mengembalikan hak-hak kami khususnya hak untuk mendapatkan lagu yang sesuai dengan duniaku agar kami bisa nyanyi dengan riang gembira kembali kepada kodrat kami yaitu kodrat sebagai seorang anak.

Bocah
by Slank


Bocah-bocah kecil
Tiupkan nada seruling bambu
Dendangkan lagu di keheningan alam desa

Bocah-bocah kecil
Mandi di kali dengan penuh canda
Maenkan air di kesejukan alam desa

Oh...yaa...mereka bahagia
Oh...yaa...penuh kedamaian

Bocah-bocah kecil
Gembalakan ternak susuri sawah
Pandangkan mata di keindahan alam desa

Andaikan mereka tiupkan terompet
Dalam kebisingan suasana kota
Haruskah mereka mandi di dalam kolam
Dalam kesumpekan suasan kota
Haruskah mereka gembalakan ternak
Menyusuri jalan-jalan raya kota

kalau mau donlod silahkan disini

Friday, 27 August 2010

Malam Seribu Bulan

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (QS. Al Qadr: 1-5).


Ramadhan Seribu Bulan. Tanpa terasa bulan Ramadhan telah mendekati1/3 akhir. Begitu cepat waktu 
berlari ya sob...hayooo...masih pada puasa atau malah tidak babar blas puasa...he..he..he.. diri ini yakin rencang-rencang semua pasti pada puasa. Oh, ya pas ngaji..di suatu tempat kawan pernah sang ustadz yang memberikan tausiyah..tentang keistimewaan bulan ramadhan. Dalam bulan ini pula terdapat malam seribu bulan atau malam lailatul qodar. Yups.. malam lailatul qodar adalah suatu malam yang penuh kemuliaan. Dikatakan mulia karena pada malam itu adalah malam yang penuh barokah dari Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs. Al Qadr ayat 1-5 yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. Dalam surat Ad Dukhan ayat 3-6 yang artinya : Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui" [Ad-Dukhan : 3-6]

Selain itu juga apabila di malam seribu bulan ini setiap insan melaksanakan ibadah sholat malam, membaca al qur,an dzikir dan berdoa Insya Allah akan mendapatkan ketenangan hati karena semata-semata dalam melakukan ibadah tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan dan penuh keimanan. Serta akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT atas segala dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi ”Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhari)

Itu kawan tentang Ramadhan seribu bulan atau malam lailatul qadar kalau kurang lengkap ya mohon di maaf ya...soalnya le ngaji sambil nguantuk..he..he...
Namun yang jelas mari mumpung kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menikmati indahnya bulan Ramadhan ini, marilah kita berlomba-lomba di Ramadhan seribu bulan ini untuk mendapatkan berkah dari malam Lailatul Qadar ini. 

Ramadhan seribu bulan. Ramadhan senantiasa membuka kembali kenangan terindah yang pernah diri ini alami selama bulan Ramadhan. Apakah itu suatu kenangan atau merupakan suatu berkah aku sendiri tidak tahu. Yang pasti terasa begitu nikmat akan bulan Ramadhan yang telah diri ini lalui. Betapa indahnya bulan Ramadhan. 

Marhaban ya Ramadhan. Begitulah kata sambutan yang diri ini dapati ketika dua bulan memasuki bangku kuliah. Bulan Ramadhan pulalah diri ini untuk pertama kali ikut dalam organisasi yaitu panitia ramadhan di kampus. Berawal mula dari ikut dalam kepanitian ramadhan dimana salah satu kegiatannya adalah melaksanakan bakti sosial baik itu yang dilakukan di lingkungan seputar kampus dengan mengundang anak yatim dan tukang becak yang senantiasa mangkal dekat kampus, ataupun sampai di pelosok desa yang jauh dari keramaian. Ketika melaksanakan bakti sosial di pelosok desa yang terpencil, bagi diri ini bukanlah sebagai suatu beban melainkan malah sebagai suatu kenikmatan yang begitu indah. Berkat Ramadhan pula diri ini bisa mengerti akan rasa syukur meskipun baru hanya sebatas kulitnya saja, selain itu pula diri ini bisa mengerti akan makna kasih sayang terhadap sesama dan juga sedikit mengerti akan rasa syukur atas karunia Sang Kuasa.

Ramadhan nan suci. Begitulah akhirnya, disetiap bulan Ramadhan tiba menghampiri, diri ini senantiasa didapuk menjadi panitia Ramadhan di Kampus. Nggak tahu kenapa bisa ikut panitia terus. Berhubung sering jadi panitia Ramadhan di kampus, pernah di suatu Ramadhan berbarengan dengan ujian akhir semester, agak repot juga mengatur waktunya. Disatu sisi mempunyai tanggung jawab kepada orang tua untuk membuktikan bahwa kita sekolah dengan benar, namun di satu sisi juga mempunyai tanggung jawab sebagai panitia. Ketika diri ini mencoba berkonsultasi kepada orang tua, beliau hanya bilang lakukan yang terbaik untuk dirimu, dirimu sudah “dewasa” untuk menentukan langkah terbaikmu. Mencoba membagi waktu, ternyata tidak bisa, malah lebih berat melaksanakan tugas sebagai panitia. Akhirnya ujian boleh dikatakan tidak belajar sama sekali, kalaupun belajar biasanya setelah sholat subuh, itupun belajarnya hanya sekedar diskusi dengan teman. Namun alhamdulillah begitu nilai UAS keluar ternyata nilainya bagus semua, tidak hanya diri ini melainkan juga teman-teman panitia lain juga mendapatkan nilai yang bagus juga. 

Ramadhan bulan penuh rahmat. Yups, di bulan Ramadhan ini pula aku mendapatkan kawan-kawan sejatiku, yang Insya Allah mereka senantiasa ikhlas dalam menjalin hubungan persahabatan ini tanpa tendensi apapun. Meskipun saat ini kita sudah berpisah dikarenakan harus melanjutkan perjalanan kehidupan ini, kami tetap senantiasa berhubungan melalui telepon, facebook, bahkan kadang kalau ada waktu longgar dan pekerjaan masing-masing bisa ditinggalkan kita menyempatkan diri untuk bertemu. Biasanya pertemuan ini dilaksanakan di Yogyakarta. Kalaupun diri ini sedang bepergian keluar kota khususnya di Jakarta, diri ini senantiasa menyempatkan diri bertemu dengan kawan-kawan sejatiku tersebut. Kadang ada yang menanyakan resep hubungan kami dalam berkawan kok bisa langgeng, padahal kami sudah asyik dengan kesibukan masing-masing.

Ramadhan yang Agung. Namun di antara itu semua ada yang paling berkesan bagi diri ini mengenai bulan Ramadhan adalah ketika 2 bulan sebelum Ramadhan Sang Bunda meninggalkan kami, kembali menghadap Sang Khalik. Yups akhirnya diri ini dalam melaksanakan puasa hanya dengan Sang Ayah. Kalau dulu semasa Sang Bunda masih berada di sisi kami, pasti ada yang ngebangunin untuk sahur. Namun kali ini harus bangun sendiri untuk menyiapkan sahur khususnya bagi Sang Ayah. Kalau untuk mencari makan untuk berbuka enak...yang pasti lebih mudah aksesnya untuk mencari makan berbuka, nah kalau makan sahur ehm..harus cepet-cepet beli di warung karena kadang bisa kehabisan...kalah cepat dengan orang lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut biar tidak kesiangan bangunnya dan bisa menyiapkan sahur, yach mau tidak mau diri ini begadang sampai sahur tiba. Siasat untuk mencegah kantuk pada waktu ndilalahnya ada saudara yang baru pulang dari Malaysia bawa koleksi film India. Era itu lagi demam Kuch Kuch Ho Ta Hai. Selama satu bulan diri ini menonton film India, meski tidak tiapa hari juga kadang ya nonton TV. 

Pernah juga ketiduran, sampai lupa melayani Sang Ayah menyiapkan makan sahur, sehingga Sang Ayah tidak sahur sama sekali. Ketika diri ini bertanya apakah pingin tetep puasa atau tidak , Sang Ayah menjawab tetep puasa saja, masalah kuat atau tidak urusan belakang yang penting Sang Ayah berniat tetap untuk puasa. Alhamdulillah meski tidak sahur, Sang Ayah tetap puasa full, hal ini sangat kontras sekali apabila melihat kondisi Sang Ayah yang secara fisik boleh dikatakan sudah tidak kuat lagi. Keberkahan disini yang didapatkan adalah bahwa diri ini oleh Allah SWT diberi kesehatan yang cukup bugar agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk Sang Ayah. Padahal, selama satu bulan penuh diri ini boleh dikatakan begadang terus, agar bisa menyiapkan makan sahur buat Sang Ayah. Meski kesempatan tidur hanya dua jam saja yaitu dari pukurl 06.00 pagi sampai pukul 08.00. Itulah keberkahan Ramadhan yang diri ini dapatkan selama mengabdi dan menemani Sang Ayah selama puasa. 

Ramadhan Seribu Bulan.
Begitu banyak keberkahan yang telah Allah SWT berikan kepada diri ini selama Ramadhan yang telah diri ini jalani. Ya, Allah mudah-mudahan Ramadhan yang telah hamba jalani selama ini, senantiasa Engkau meridhoiNya. Serta semoga diri ini dan rencang-rencang blogger semua termasuk orang-orang yang mendapatkan lailatul qadar. Amieeen...

Sekedar mencoba menuliskan mengenai lailatul qodar dalam rangka posting kolaborasi mengenai Ramadhan Seribu Bulan.

Thursday, 12 August 2010

MARHABAN YA RAMADHAN

Marhaban Ya Ramadhan. Tanpa terasa bulan Ramadhan telah menghampiri kita. Banyak orang yang lakukan dalam mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Ada yang melakukan padusan di telaga, di kolam renang, bahkan pula ada yang melakukannya di 7 sumber mata air. Selain itu juga biasanya di tiap masjid dilakukan kerja bakti kebersihan lingkungan masjid dengan datangnya bulan yang penuh rahmat. Kegiatan kerja bakti ini ada yang hanya sekedar membersihkan lingkungan masjid, tapi ada juga yang sampai mengecat ulang tembok masjid yang telah kusam. Sedang untuk pengecatan ulang untuk tahun ini tdika dilakukan. Biasanya kalau tiap Ramadhan, masjid tempatku dilakukan pengecatan ulang. Namun karena untuk ramadhan tahun masih bagus, maka hanya dilakukan kerja bakti biasa. Selain membersihkan lingkungan masjid juga pencucian karpet masjid. Beruntung cuaca sedang bersahabat sehingga penjemuran karpet bisa langsung kering. Selain kerja bakti kebersihan lingkungan masjid, dalam menyambut puasa tahun ini pihak takmir masjid juga melaksanakan outbond bagi para remaja.

Tepat hari Sabtu kemarin tanggal 07 Agustus 2010 Takmir Masjid Nurul Hidayah di dusunku mengadakan kegiatan outbond sekaligus kontemplasi diri di Pantai Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul. Para pesertanya adalah Remaja Masjid Nurul Hidayah. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk membersihkan hati kembali dalam rangka menyambut bulan Ramadhan tahun ini, sekaligus mewadahi kembali para remaja di kampungku dalam suatu wadah remaja masjid. Setelah selama 10 tahun para remaja ini kehilangan wadahnya. Kalau 10 tahun yang lalu bernama perkumpulan muda-mudi, untuk saat ini diganti dengan remaja masjid. Kenapa bisa sampai kehilangan wadahn ya? Hal ini disebabkan selepas generasiku anak-anak yang saat ini sudah remaja masih kecil-kecil. Sedangkan para anggota perkumpulan muda-mudi seangkatanku sudah mulai pada pergi ke luar daerah untuk mencari pekerjaan ataupun sudah mulai berumah tangga. Sehingga perkumpulan muda-mudi akhirnya bubar dengan sendirinya.

Kegiatan outbond itu sendiri sebenarnya dilaksanakan secara mendadak, sebelumnya tidak ada perencanaan sama sekali untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Hal ini tercetus ketika rapat takmir masjid dalam yang membahas persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Kalau Ramadhan di tempat saya antara orang tua dan remaja/anak-anak dalam pelaksanaan sholat tarawih dipisah tempatnya. Kalau orang tua dalam melaksanakan sholat tarawih berada di masjid, sedangkan untuk remaja dan anak-anak dilaksanakan dirumah yang berada dekat masjid. Berkaitan dengan itu kemudian ada yang mengusulkan bagaimana agar para remaja bisa optimal dalam melaksanakan puasa tahun ini, sekaligus juga membentuk kembali wadah bagi mereka. Usulan tersebut langsung diterima.

Untuk menarik ketertarikan para remaja maka dalam rapat takmir dicetuskan namanya outbond. Hal ini agar para remaja tertarik untuk mengikuti acara tersebut. Dalam acara outbond itu dimasukkanlah materi pelatihan dakwah tersebut. Karena kalau tidak disiasati seperti itu biasanya para remaja enggan untuk mengikuti acara tersebut. Alhamdulillah meski mendadak, kegiatan tersebut mampu menarik peserta remaja kurang lebih 30 orang. Dalam kegiatan outbond di Pantai Depok ini agendanya antara lain kontemplasi diri atau renungan malam, dilanjutkan dengan shalat Tahajud, pembentukan kepengurusan remaja masjid, permainan, dan yang terakhir refreshing. Nah, pas pelaksanaan kegiatan ini ada kendala sedikit yaitu soal tempat. Sebenarnya kami dari panitia pelaksana sudah pesan tempat untuk menginap, namun ternyata tempat yang telah kita pesan sudah ada yang booking. Namun, kata pemilik penginapan kita tetap bisa memakainya. Tempat clear untuk sementara, tetapi pas kita di lokasi ternyata tamu yang telah memesan tersebut acaranya sangat kontras dengan acara kami. Bagaimana tidak kontras, lha wong kita pengin kontemplasi masak sebelahnya ajojing alias pesta. Akhirnya dengan gerakan secepat kilat kita mencoba menghubungi takmir masjid Pantai Depok meminjam serambi masjid untuk kita pergunakan sebagai tempat pelaksanaan acara. Alhamdulillah, ternyata pengurus masjid Pantai Depok dengan tangan terbuka mengijinkan lokasi masjid untuk dipergunakan, malah kami ditawari aula masjid, yang lumayan bersih bahkan sangat pas untuk pelaksanaan acara tersebut. Demi kelancaran semuanya, kami memutuskan untuk tempat ada di aula masjid, sedangkan untuk makan kami tetap memesan tempat yang telah kita booking sebelumnya. Ternyata kalau kita mempunyai niatan baik, Allah SWT senantiasa memberi jalan keluar yang terbaik bagi kita.

Rangkaian kegiatan yang telah kami susun berjalan sesuai yang di rencanakan. Renungan malam berjalan lancar, dan tidak ada godaan sedikitpun dari makhluk lain, pelaksanaan sholat tahajud juga bisa ikut semua, kecuali remaja putri yang sedang datang bulan, pembentukan pengurus juga selesai, outbond itu sendiri juga tanpa hambatan, apalagi yang terakhir yaitu refreshing alias main-main di pantai...wuiiih....lancar sekali..... Akhirnya tepat pukul 09.30 kami pulang menuju rumahku surgaku.

Allah SWT telah memberi kebebasan sepenuhnya selama 11 bulan kepada kita untuk menikmati lezatnya makanan dan minuman. Dan kini Ramadhan telah datang, mari kita luruskan kembali niat kita dalam melaksanakan ibadah puasa tahun ini. Janganlah kita melaksanakan puasa karena sebagai suatu kewajiban atau malah dianggap sebagai beban, namun marilah kita laksanakan puasa tahun ini dengan penuh keikhlasan dan kerinduan kita akan hadirnya bulan Ramadhan. Dimana bulan ini hanya bisa kita temui satu bulan sekali dalam satu tahun.

Keluarga Ageng Ndalem Hamdanan merasa masih banyak kekurangan dan kelemahan sehingga kadang dalam merangkai kata ada yang kurang berkenan di hati para rencang blogger maka dengan segala kerendahan hari kami memohon maaf lahir dan batin. Mudah-mudahan puasa tahun ini kita tidak hanya sekedar mendapatkan lapar dan haus saja melainkan bisa mendapat rahmat, barokah, ridho dan maghfiroh dari Allah SWT. Amieen...

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa

Thursday, 5 August 2010

Menjelang 17 Tahun

Menjelang 17 Tahun
By Ikang Fawzi

Menjelang usia 17 kau alami
Masa yang terindah dalam hidup wanita
Menyambut dewasa serasa semua berganti
Mendambakan cinta kasih yang sejati

Hadapilah dunia ini dengan waspada
Sejauh kau berkhayal tak semua ramah
Naluri lelaki tiada sesuci dirimu
Tiba nanti saatnya kau kan percaya

Menjelang 17
Pesona dirimu kan menjelma
Menjelang 17
Gejolak asmaramu kan membara
Menjelang 17 buaian
Bisik rayu membelaimu
Bila semua kau alami
Gadis manis kini mulai gelisah

Tataplah kemuka
Hari masih pagi
Berjalan dengan iringan doa

Semoga terjaga
Pribadi yang lugu
Menuju arah bulan purnama

Usia 17 khususnya bagi seorang gadis remaja, merupakan masa yang sangat dinantikan. suatu masa dimana oleh sebagian orang dianggap sebagai masa yang menyenangkan karena telah dianggap dewasa. Bagi yang telah berusia 17 tahun saat ini sekedar mengingatkan bahwa kedewasaan tidak hanya diukur dari jumlah usia namun ukuran kedewasaan juga ditentukan oleh bagaimana kita dalam bersikap, bagaimana kita berpola pikir. Usia kadang bisa menipu. Belum tentu orang yang telah berusia dewasa (dilihat dari jumlah angka usia) berpikir dewasa, tapi bahkan ada juga yang telah mampu berpikir dewasa meskipun usianya belum dikategorikan dewasa.

Yang pasti pergunakanlah masa mudamu sebaik-baiknya dengan penuh kemanfaatan sebelum datang masa tuamu. Bersenang-senanglah di masa mudamu namun jangan sampai dalam bersenang-senang berlebih-lebihan yang nantinya akan membawa penyesalan dikemudian hari. Ok...sambil membaca silahkan menikmati lagunya Ikang Fawzi yang berjudul Menjelang 17 Tahun

Monday, 2 August 2010

Diary Sang Fajar

Diary Sang Fajar..Yups...mencoba membikin blog baru lagi.....( sok-sokan ya..he..he.. padahal blog satu saja kadang bobo manis...)khususnya tentang perjalanan Sang Fajar dalam mengarungi kehidupan ini. tujuan utama pembuatan blog ini selain untuk merekam perjalanan hidup Sang Fajar, juga nantinya untuk mencoba mengenalkan Sang Fajar akan dunia Iptek sejak dini, dengan harapan agar Sang Fajar bisa mahir dalam pengetahuan Iptek.

Ok...untuk kali ini hanya posting ini dulu....sebuah pengumukan....he..he.. dipersori kalau saat ini saya belum bisa blogwalking ke rumah rencang-rencang yang begitu indah... Apabila mau berkunjung ke Diary Sang Fajar monggo saya persilahkan pintu senantiasa terbuka....kok....
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done