Curhat Seorang Anak
Duniaku adalah dunia yang penuh warna. Sebuah dunia dimana yang ada hanya keceriaan, canda tawa, keluguan, kejujuran tanpa sebuah tendensi yang ambisius. Duniaku merupakan arena bermain tanpa memandang warna kulit, suku, kaya, miskin, pintar, bodoh. Masa bodoh akan hal itu, yang ada hanyalah bagaimana kami bisa bermain dengan puas
Khayalan tingkat tinggi, hanya itulah isi duniaku. Imaji duniaku begitu sederhana, namun kadang imaji ini mengelantur sampai memasuki dunia khayal. Dengan khayalan tingkat tinggi itu pula, duniaku penuh dengan dongeng yang senantiasa menemani ketika mau berangkat tidur. Entah dongeng yang sedih, lucu ataupun gembira. Dan khayalan tingkat tinggi ini pula bisa melahirkan lagu-lagu yang sesuai dengan duniaku.
Saat ini khayalan itu hilang sirna entah kemana. Seiring dengan hilangnya khayalan itu, hilang pula dongeng dan lagu-lagu yang sesuai dengan duniaku. Hak-hakku untuk mendapatkan nyanyian-nyanyian itu terampas sudah. Demi kepentingan bisnis semata, hak kami selaku anak dikorbankan. Acara televisi yang dulu menyiarkan lagu-laguku kini tiada lagi. Televis yang pernah membuat terkenal para anak kecil yang pandai menyanyi kini tiada lagi. Duniaku yang penuh warna, dunia yang pernah melahirkan para penyanyi cilik seperti Chicha Koeswoyo, Hana Pertiwi, Ira Maya Sopha, Adi Bing Slamet, Julius Sitanggang, miesye, Puput Melati, Trio Kwek Kwek, Melisa, dan masih banyak yang lain.
Duniaku telah lain. Suatu ajang mencari bakat penyanyi cilik ..ternyata sangat jauh berbeda. Lagu yang dibawakan seharusnya lagu yang sesuai dengan duniaku, namun dalam kenyataannya para penyanyi cilik tersebut membawakan lagu-lagu dunia dewasa. Seharusnya ajang itu mewajibkan semau penyanyi itu untuk membawakan lagu-lagu yang sesuai dengan duniaku.. tapi hal itu tidak dilakukan. Hanya karena kepentingan bisnis yang lebih diutamakan hak-hakku jadi terampas.
Kemanakah hati nurani para pencipta lagu, kenapa engkau tidak lagi menciptakan lagu yang pas dengan duniaku???
Para produser pergi kenapa engkau tega meninggalkan duniaku ini???
Para pemilik layar kaca, acara yang sesuai dengan duniaku kau sembunyikan dimana???
Akhirnya hanya satu permohonanku untuk para pencipta lagu, para produser, para pemilik layar kaca bukalah hati nuranimu untuk mengembalikan hak-hak kami khususnya hak untuk mendapatkan lagu yang sesuai dengan duniaku agar kami bisa nyanyi dengan riang gembira kembali kepada kodrat kami yaitu kodrat sebagai seorang anak.
Bocah
by Slank
Bocah-bocah kecil
Tiupkan nada seruling bambu
Dendangkan lagu di keheningan alam desa
Bocah-bocah kecil
Mandi di kali dengan penuh canda
Maenkan air di kesejukan alam desa
Oh...yaa...mereka bahagia
Oh...yaa...penuh kedamaian
Bocah-bocah kecil
Gembalakan ternak susuri sawah
Pandangkan mata di keindahan alam desa
Andaikan mereka tiupkan terompet
Dalam kebisingan suasana kota
Haruskah mereka mandi di dalam kolam
Dalam kesumpekan suasan kota
Haruskah mereka gembalakan ternak
Menyusuri jalan-jalan raya kota
kalau mau donlod silahkan disini
Saat ini khayalan itu hilang sirna entah kemana. Seiring dengan hilangnya khayalan itu, hilang pula dongeng dan lagu-lagu yang sesuai dengan duniaku. Hak-hakku untuk mendapatkan nyanyian-nyanyian itu terampas sudah. Demi kepentingan bisnis semata, hak kami selaku anak dikorbankan. Acara televisi yang dulu menyiarkan lagu-laguku kini tiada lagi. Televis yang pernah membuat terkenal para anak kecil yang pandai menyanyi kini tiada lagi. Duniaku yang penuh warna, dunia yang pernah melahirkan para penyanyi cilik seperti Chicha Koeswoyo, Hana Pertiwi, Ira Maya Sopha, Adi Bing Slamet, Julius Sitanggang, miesye, Puput Melati, Trio Kwek Kwek, Melisa, dan masih banyak yang lain.
Duniaku telah lain. Suatu ajang mencari bakat penyanyi cilik ..ternyata sangat jauh berbeda. Lagu yang dibawakan seharusnya lagu yang sesuai dengan duniaku, namun dalam kenyataannya para penyanyi cilik tersebut membawakan lagu-lagu dunia dewasa. Seharusnya ajang itu mewajibkan semau penyanyi itu untuk membawakan lagu-lagu yang sesuai dengan duniaku.. tapi hal itu tidak dilakukan. Hanya karena kepentingan bisnis yang lebih diutamakan hak-hakku jadi terampas.
Kemanakah hati nurani para pencipta lagu, kenapa engkau tidak lagi menciptakan lagu yang pas dengan duniaku???
Para produser pergi kenapa engkau tega meninggalkan duniaku ini???
Para pemilik layar kaca, acara yang sesuai dengan duniaku kau sembunyikan dimana???
Akhirnya hanya satu permohonanku untuk para pencipta lagu, para produser, para pemilik layar kaca bukalah hati nuranimu untuk mengembalikan hak-hak kami khususnya hak untuk mendapatkan lagu yang sesuai dengan duniaku agar kami bisa nyanyi dengan riang gembira kembali kepada kodrat kami yaitu kodrat sebagai seorang anak.
Bocah
by Slank
Bocah-bocah kecil
Tiupkan nada seruling bambu
Dendangkan lagu di keheningan alam desa
Bocah-bocah kecil
Mandi di kali dengan penuh canda
Maenkan air di kesejukan alam desa
Oh...yaa...mereka bahagia
Oh...yaa...penuh kedamaian
Bocah-bocah kecil
Gembalakan ternak susuri sawah
Pandangkan mata di keindahan alam desa
Andaikan mereka tiupkan terompet
Dalam kebisingan suasana kota
Haruskah mereka mandi di dalam kolam
Dalam kesumpekan suasan kota
Haruskah mereka gembalakan ternak
Menyusuri jalan-jalan raya kota
kalau mau donlod silahkan disini